Cublak Cublak Suweng
Lagu Daerah Jawa Tengah
Lagu Cublak-cublak Suweng adalah salah satu lagu tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Lagu ini biasanya dinyanyikan sebagai pengiring permainan tradisional bernama cublak-cublak suweng.
Dikutip dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, kata cublak-cublak suweng sudah terekam di Baoesastra (Kamus) Djawa sejak tahun 1939. Sebagai lagu pengiring permainan, lagu Cublak-cublak Suweng memiliki makna yang dapat memperkuat nilai budaya bangsa. Lagu cublak-cublak suweng diciptakan oleh tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa, Walisongo.
Lirik pada lagu Cublak-cublak Suweng mengandung ajaran nilai-nilai moral untuk masyarakat. Nilai moral yang terkandung pada lagu ini bertujuan untuk menjadi nasihat dan pengingat untuk sikap manusia dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadi ajaran moral antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, diri sendiri, dan alam. Nilai moral ini nantinya akan menjadi pengetahuan dasar yang memberikan manfaat bagi pendengarnya.
Cublak Cublak Suweng
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundhung gudel
Pak empong lera lere
Sapa ngguyu ndhelikkake
Sir sir pong dhele kopong
Pemaknaan dari lirik lagu Cublak-cublak suweng tidak bisa langsung dipahami begitu saja saat diartikan ke Bahasa Indonesia. Dibutuhkan interpretasi dan penafsiran yang dalam terhadap tiap kata, frasa, dan kalimat pada lirik tersebut.
Dilansir dari Binus University, makna yang terkandung dalam lirik Cublak-cublak Suweng adalah janganlah mengikuti hawa nafsu saat mencari harta tetapi ikutilah kata hati nurani yang bersih.
Cublak Cublak Suweng
Cublak-cublak suweng
(Siapa yang tertawa dia yang menyembtertawa dia yang menyembunyikanketundhung gudel
(Berbau anak kerbau yang terlepas)
Sir sir pong dhele kopongak ompong yang menggeleng-gelengkan kepalanya)
Sapa ngguyu ndhelikkake
(Siapa yang tertawa dia yang menyembunyikan)
Sir sir pong dhele kopong
(Kedelai kosong tidak ada isinya)